Selasa, 12 Maret 2019

Tek Tok ke Puncak Pawitra "Gunung Penanggungan"



Perjalanan Singkat (Tek Tok) Ke Puncak Pawitra “Gunung Penanggungan”


(Sumber Foto : Google)


Hello guys, mau cerita nih tentang pendakian tektok ke gunung penanggungan via jalur Tamiajeng pada bulan Oktober 2016. Sebenernya saya nggak ada rencana untuk mendaki ke sini, waktu itu saya habis jalan ke banyuwangi baliknya ke surabaya dulu main, kemudian rencana mau lanjut ke Malang tapi gara gara ketemu temen lama dan di ajakin ndaki ke penanggungan tektok yaudah mau gimana lagi, sore - malam itu prepare dan istirahat dulu karena kita mulai otw ke trawas (beskem gunung penanggungan) jam 01.00 pagi jam enak enaknya bobo. Saya mendaki ini bersama 2 teman saya “dulu pernah ketemu saat mendaki ke Gunung Argopuro” namanya mas Gundul sama mas Tejo mereka berdua asli arek surabaya.


Bahas sedikit tentang Gunung Penanggungan




Gunung Penanggungan (dahulu bernama Gunung Pawitra) (1.653 mdpl) adalah gunung berapi kerucut (istirahat) yang terletak di Jawa Timur Indonesia. Posisinya berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur), berjarak kurang lebih 55 km dari Surabaya. Gunung Penanggungan merupakan gunung kecil yang berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang jauh lebih besar. Gunung Penanggungan sering disebut sebagai miniatur dari Gunung Semeru, karena hamparan puncaknya yang sama-sama terdapat pasir dan batuan yang luas. Menurut kepercayaan Jawa Kuno, Gunung Penanggungan merupakan salah satu bagian puncak Mahameru yang dipindahkan oleh penguasa alam. Penanggungan merupakan salah satu gunung suci dari sembilan gunung suci di Jawa. (sumber : Google)



 (Sumber Foto : Google)

Gunung Penanggungan yang juga dikenal dengan nama Pawitra adalah satu gunung yang bisa didaki di Jawa Timur. Gunung Penanggungan bisa didaki melewati tiga jalur yakni Jalur Desa Tamiajeng, Desa Jolotundo, dan Desa Ngoro di Mojokerto. Namun diantara banyak jalur untuk menuju puncak Gunung Penanggungan, Jalur desa Tamiajeng Trawas ini menjadi favorit para pendaki. Baik pendaki pemula atau pendaki yang sudah lama karena waktu pendakian yang singkat. Jalur pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo merupakan jalur resmi yang lebih panjang namun terdapat banyak situs sejarah di sepanjang pendakian yang sangat menarik, oke kali ini saya ingin membahas pendakian via Tamiajeng karena saya lewat jalur sana.

Transportasi Menuju Basecamp Gunung Penanggungan

Saya dan teman saya berangkat menggunakan motor dari Surabaya jam 01.00 wib langsung menuju ke basecampnya di daerah Trawas, naik motor sekitar 1,5 – 2 jam an kalau tidak salah.

Apabila menggunakan Bus / Kereta Api

Apabila temen temen menggunakan bus / kereta api langsung menuju ke terminal Bungurasih, kemudian cari bus tujuan Pasuruan atau jurusan Malang (sewaktu waktu ada) dan turun di terminal Pandaan Pasuruan kemudian dari terminal Pandaan Pasuruan bisa naik mobil sejenis Elf L300 jurusan Trawas dan kalian bisa turun di Pasar Kesiman (oh ya, mobil Elf ini Cuma ada jam 06.00 – 16.00) kemudian bisa naik ojek menuju basecamp gunung penanggungan.

Simaksi Perijinan Gunung Penanggungan

Untuk simaksi pendakian cukuplah mudah dan tidak ribet, untuk tiket pendakian kayaknya sekitar Rp 8.000/orang (soalnya saya juga dibayarin jadi tidak begitu tau berapa berapanya) oh iya itu perkiraan harga kalau belum naik ya.

Basecamp – menuju Pos 1

Saya dan kedua temen sampai di beskem sekitar jam 02.30, kami prepare lagi bawa daypack dan menitipkan tas carrier saya karena habis turun penanggungan saya langsung cuss ke malang, kemudian kami ngisi tenaga dulu sambil istirahat sebentar di warung, oh iya di sekitar pos perijinan ada warung 24 jam, penitipan motor dan toilet, kami cuma bawa peralatan sesuai kebutuhan, dan bawa air  secukupnya, kalo bisa sih bawa air lebih  soalnya sepanjang jalur pendakian via tamiajeng tidak ada sumber air sama sekali, sekitar jam 03.15 kami mulai mendaki, dari pos perijinan – pos 1 memakan waktu sekitar 20 – 30 menit tergantung jalannya juga ya dengan trek jalanan berbatu yang belum begitu nanjak relatif enak jalurnya dan tidak banyak percabangannya.

Pos 1 – Menuju Pos 2

Pos 1 menuju ke pos 2 jalurnya sudah mulai menanjak dan hanya beberapa yang landai dengan trek yang relatif masih berbatu, jarak antar tiap pos juga tidak terlalu jauh, pos 1 – pos 2 memakan waktu sekitar 15 – 30 menit.

Pos 2 – Menuju Pos 3 

Setelah dari pos 2 trek pendakian berupa tanah padat dan mulai menanjak dan hampir tidak ada bonusan (tanah lanadai) hingga pos 3, memakan waktu sekitar 30 menit, di pos 3 ini kami istirahat lumayan lama karena teman saya ngantuk sekali memutuskan untuk istirahat di shelter dan tidur sebentar kira kira 45 menit kami mulai jalan lagi.

Pos 3 – Menuju Pos 4

Pos 3 menuju pos 4 trek pendakian masih berupa tanah padat, sangat menanjak menurut saya dan tidak ada bonus dengan memakan waktu sekitar 1 jam, kami cuma istirahat sebentar kemudain lanjut jalan lagi.

Pos 4 – Menuju Puncak Bayangan

Selepas pos 4 jalur akan semakin menanjak dan berbelok belok dengan trek yang sangat berdebu bila di musim kemarau dan licin di musim hujan, kebetulan saya kesini pada musim hujan jadi jalan agak licin, dari pos 4 menuju puncak bayangan ini memakan waktu sekitar 1 jam, puncak bayangan ini berupa tanah lapang yang lumayan luas sebelum puncak gunungnya, jati ketika dari bawah pasti mikir ini puncaknya padahal puncaknya masih jauh, dan puncak bayangan ini sering untuk tempat camp (jadi kalo kalian naik gunung penanggungan di puncak bayangan ini cocok untuk camp). Kami disini istirahat sebentar sebelum lanjut ke puncak, foto foto sebentar ditambah lagi cuaca agak mendung dan sudah mulai berkabut.

Puncak Bayangan – Puncak Pawitra

Saya agak ragu sebenarnya untuk lanjut ke puncak karena cuaca relatif mendung dan berkabut, tapi karena teman saya mensuport saya katanya udah sampe sini kok tidak muncak ayo lanjut sebentar aja di puncak nanti langsung turun, kebetulan cuaca juga langsung panas dan mendukung yasudah saya lanjut sama teman saya mas gundul karena mas tejo memilih nunggu di puncak bayangan buat istirahat, trek pendakian dari puncak bayangan ke puncak pawitra ini lumayan nguras tenaga, yup! nanjak terus, parah lah pokoknya nanjaknya batu doank isinya (yap bener lah kalo ni gunung di sebut sebagai miniaturnya semeru) saya nanjak memakan waktu sekitar 1 jam’an, pas di puncak dapet Zonk kabut coy! Jadi foto kayak di studio, yasudah gapapa next time kesini lagi pas musim kemarau “ gunung tak akan kemana kok “ kami di puncak cuma sebentar, foto foto kemudian kami langsung turun dan istirahat sebentar di puncak bayangan sebelum lanjut turun lagi,
Untuk waktu turun biasanya setengahnya waktu pas naik, total naik sekitar 4 jam berarti turunya sekitar 2 jam.

*** Ini beberapa foto dokumentasi saya saat di Gunung Penanggungan ( foto nggak begitu banyak dan relatif berkabut, pas turun gunung saya juga kena hujan dari pos 3 – pos pendakian hujan hujan seger rek)






Internity waktu pendakian gunung penanggungan via Tamiajeng

Basecamp – Pos 1 : 20 – 30 Menit
Pos 1 – Pos 2 : 15 – 30 Menit
Pos 2 – Pos 3 : 30 Menit
Pos 3 – Pos 4 : 1 Jam
Pos 4 – Puncak Bayangan : 1 Jam
Puncak Bayangan – Puncak Pawitra : 1 Jam

*** Sekian cerita pendakian saya, apabila ada yang ditanyakan bisa hubungi saya, sampai ketemu di puncak puncak selanjutnya


Salam Hangat

Tryana

1 komentar:

  1. Hi.... Salam kenal dari Zaini Transport, hehehe.... ikut ngukir tulisan ya.

    BalasHapus