Perjalanan Singkat (Tek Tok) Ke Puncak
Pawitra “Gunung Penanggungan”
Hello guys, mau cerita nih tentang
pendakian tektok ke gunung penanggungan via jalur Tamiajeng pada bulan Oktober
2016. Sebenernya saya nggak ada rencana untuk mendaki ke sini, waktu itu saya
habis jalan ke banyuwangi baliknya ke surabaya dulu main, kemudian rencana mau
lanjut ke Malang tapi gara gara ketemu temen lama dan di ajakin ndaki ke
penanggungan tektok yaudah mau gimana lagi, sore - malam itu prepare dan
istirahat dulu karena kita mulai otw ke trawas (beskem gunung penanggungan) jam
01.00 pagi jam enak enaknya bobo. Saya mendaki ini bersama 2 teman saya “dulu
pernah ketemu saat mendaki ke Gunung Argopuro” namanya mas Gundul sama mas Tejo
mereka berdua asli arek surabaya.
Gunung Penanggungan (dahulu bernama Gunung Pawitra)
(1.653 mdpl)
adalah gunung berapi kerucut (istirahat)
yang terletak di Jawa Timur Indonesia.
Posisinya berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur), berjarak kurang lebih
55 km dari Surabaya. Gunung Penanggungan merupakan gunung
kecil yang berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang jauh lebih besar. Gunung Penanggungan
sering disebut sebagai miniatur dari Gunung Semeru,
karena hamparan puncaknya yang sama-sama terdapat pasir dan batuan yang luas.
Menurut kepercayaan Jawa Kuno, Gunung Penanggungan merupakan salah satu bagian
puncak Mahameru yang dipindahkan oleh penguasa alam. Penanggungan merupakan
salah satu gunung suci dari sembilan gunung suci di Jawa. (sumber : Google)
(Sumber Foto : Google)
Gunung Penanggungan yang juga dikenal
dengan nama Pawitra adalah satu gunung yang bisa didaki di Jawa Timur. Gunung
Penanggungan bisa didaki melewati tiga jalur yakni Jalur Desa Tamiajeng, Desa
Jolotundo, dan Desa Ngoro di Mojokerto. Namun diantara banyak jalur untuk
menuju puncak Gunung Penanggungan, Jalur desa Tamiajeng Trawas ini menjadi
favorit para pendaki. Baik pendaki
pemula atau pendaki yang sudah lama karena waktu pendakian yang
singkat. Jalur pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo merupakan jalur
resmi yang lebih panjang namun terdapat banyak situs sejarah di sepanjang
pendakian yang sangat menarik, oke kali ini saya ingin membahas pendakian via
Tamiajeng karena saya lewat jalur sana.
Transportasi
Menuju Basecamp Gunung Penanggungan
Saya dan teman saya berangkat
menggunakan motor dari Surabaya jam 01.00 wib langsung menuju ke basecampnya di
daerah Trawas, naik motor sekitar 1,5 – 2 jam an kalau tidak salah.
Apabila
menggunakan Bus / Kereta Api
Apabila temen temen menggunakan bus /
kereta api langsung menuju ke terminal Bungurasih, kemudian cari bus tujuan
Pasuruan atau jurusan Malang (sewaktu waktu ada) dan turun di terminal Pandaan
Pasuruan kemudian dari terminal Pandaan Pasuruan bisa naik mobil sejenis Elf
L300 jurusan Trawas dan kalian bisa turun di Pasar Kesiman (oh ya, mobil Elf
ini Cuma ada jam 06.00 – 16.00) kemudian bisa naik ojek menuju basecamp gunung
penanggungan.
Simaksi
Perijinan Gunung Penanggungan
Untuk simaksi pendakian cukuplah mudah
dan tidak ribet, untuk tiket pendakian kayaknya sekitar Rp 8.000/orang (soalnya
saya juga dibayarin jadi tidak begitu tau berapa berapanya) oh iya itu
perkiraan harga kalau belum naik ya.
Basecamp
– menuju Pos 1
Saya dan kedua temen sampai di beskem
sekitar jam 02.30, kami prepare lagi bawa daypack dan menitipkan tas carrier
saya karena habis turun penanggungan saya langsung cuss ke malang, kemudian
kami ngisi tenaga dulu sambil istirahat sebentar di warung, oh iya di sekitar
pos perijinan ada warung 24 jam, penitipan motor dan toilet, kami cuma bawa
peralatan sesuai kebutuhan, dan bawa air
secukupnya, kalo bisa sih bawa air lebih
soalnya sepanjang jalur pendakian via tamiajeng tidak ada sumber air
sama sekali, sekitar jam 03.15 kami mulai mendaki, dari pos perijinan – pos 1
memakan waktu sekitar 20 – 30 menit tergantung jalannya juga ya dengan trek
jalanan berbatu yang belum begitu nanjak relatif enak jalurnya dan tidak banyak
percabangannya.
Pos
1 – Menuju Pos 2
Pos 1 menuju ke pos 2 jalurnya sudah
mulai menanjak dan hanya beberapa yang landai dengan trek yang relatif masih
berbatu, jarak antar tiap pos juga tidak terlalu jauh, pos 1 – pos 2 memakan
waktu sekitar 15 – 30 menit.
Pos
2 – Menuju Pos 3
Setelah dari pos 2 trek pendakian
berupa tanah padat dan mulai menanjak dan hampir tidak ada bonusan (tanah
lanadai) hingga pos 3, memakan waktu sekitar 30 menit, di pos 3 ini kami
istirahat lumayan lama karena teman saya ngantuk sekali memutuskan untuk
istirahat di shelter dan tidur sebentar kira kira 45 menit kami mulai jalan
lagi.
Pos
3 – Menuju Pos 4
Pos 3 menuju pos 4 trek pendakian
masih berupa tanah padat, sangat menanjak menurut saya dan tidak ada bonus
dengan memakan waktu sekitar 1 jam, kami cuma istirahat sebentar kemudain
lanjut jalan lagi.
Pos
4 – Menuju Puncak Bayangan
Selepas pos 4 jalur akan semakin
menanjak dan berbelok belok dengan trek yang sangat berdebu bila di musim
kemarau dan licin di musim hujan, kebetulan saya kesini pada musim hujan jadi
jalan agak licin, dari pos 4 menuju puncak bayangan ini memakan waktu sekitar 1
jam, puncak bayangan ini berupa tanah lapang yang lumayan luas sebelum puncak
gunungnya, jati ketika dari bawah pasti mikir ini puncaknya padahal puncaknya
masih jauh, dan puncak bayangan ini sering untuk tempat camp (jadi kalo kalian
naik gunung penanggungan di puncak bayangan ini cocok untuk camp). Kami disini
istirahat sebentar sebelum lanjut ke puncak, foto foto sebentar ditambah lagi
cuaca agak mendung dan sudah mulai berkabut.
Puncak
Bayangan – Puncak Pawitra
Saya agak ragu sebenarnya untuk lanjut
ke puncak karena cuaca relatif mendung dan berkabut, tapi karena teman saya
mensuport saya katanya udah sampe sini kok tidak muncak ayo lanjut sebentar aja
di puncak nanti langsung turun, kebetulan cuaca juga langsung panas dan
mendukung yasudah saya lanjut sama teman saya mas gundul karena mas tejo
memilih nunggu di puncak bayangan buat istirahat, trek pendakian dari puncak
bayangan ke puncak pawitra ini lumayan nguras tenaga, yup! nanjak terus, parah
lah pokoknya nanjaknya batu doank isinya (yap bener lah kalo ni gunung di sebut
sebagai miniaturnya semeru) saya nanjak memakan waktu sekitar 1 jam’an, pas di
puncak dapet Zonk kabut coy! Jadi
foto kayak di studio, yasudah gapapa next time kesini lagi pas musim kemarau “
gunung tak akan kemana kok “ kami di puncak cuma sebentar, foto foto kemudian
kami langsung turun dan istirahat sebentar di puncak bayangan sebelum lanjut
turun lagi,
Untuk waktu turun biasanya setengahnya
waktu pas naik, total naik sekitar 4 jam berarti turunya sekitar 2 jam.
*** Ini beberapa foto dokumentasi saya
saat di Gunung Penanggungan ( foto nggak begitu banyak dan relatif berkabut,
pas turun gunung saya juga kena hujan dari pos 3 – pos pendakian hujan hujan
seger rek)
Internity
waktu pendakian gunung penanggungan via Tamiajeng
Basecamp – Pos 1 : 20 – 30 Menit
Pos 1 – Pos 2 : 15 – 30 Menit
Pos 2 – Pos 3 : 30 Menit
Pos 3 – Pos 4 : 1 Jam
Pos 4 – Puncak Bayangan : 1 Jam
Puncak Bayangan – Puncak Pawitra : 1
Jam
*** Sekian cerita pendakian saya,
apabila ada yang ditanyakan bisa hubungi saya, sampai ketemu di puncak
puncak selanjutnya
Salam Hangat
Tryana
Salam Hangat
Tryana